Recent Comments

MUHAMMADIYAH DALAM PUSARAN PERADABAN BANGSA

OLEH
H. AAM MUAMAR

Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kab. Bandung

Tanggal 3 – 7 Agustus 2015, keluarga besar Muhammadiyah insya Allah akan menyelenggarakan muktamar yang ke-47 di Makasar. Artinya, pada muktamar tahun ini, Muhammadiyah sudah berhasil melewati satu abad perjalanan dan memasuki abad ke-2. Prof.Dr.H.M.Amin Rais, ketua umum PP Muhammadiyah periode 1995-1998 pernah berkomentar, bahwa alasan mengapa Muhammadiyah dapat bertahan dan senantiasa eksis hingga masuk abad ke-2? Jawabannya terdapat pada gerakan dakwah dan semangat keikhlasan yang melandasi orang-orang Muhammadiyah. Gerakan dakwah Muhammadiyah yang lebih fokus pada permasalahan-permasalahan real di masyarakat, yang dibuktikan dengan banyaknya berdiri amal usaha di berbagai bidang, terutama bidang kesehatan, sosial dan pendidikan, dianggap relefan dengan apa yang menjadi kebutuhan nyata masyarakat. Sementara itu kesungguh-sungguhan warga Muhammadiyah, terutama para pimpinannya di setiap tingkatan, mulai tingkat pusat sampai ranting, telah teruji dalam mempertahankan organisasi yang besar ini. keikhlasan, menjadi dasar para aktivis persyarikatan dalam menjalankan roda organisasi. Bila pun ada yang memiliki motiv lian, dengan sendirinya yang bersangkutan akan tersisih oleh “seleksi alam”. Dia tidak mendapat tempat di hati jamaahnya dan mundur secara perlahan.
Agenda yang diusung pada muktamar kali ini adalah Indonesia berkemajuan. Tema ini nampaknya bukan hanya sekedar selogan, namun betul-betul menjadi sebuah target yang harus dicapai, mengingat Indonesia ini adalah negara besar dengan sumber kekayaan yang berlimpah dan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia, kurang lebih 225.000.000 jiwa. Namun mengapa kemajuan di negeri ini belum sebanding dengan kekayaan sumber daya yang dimilikinya dan keberhasilan capaian pembengaunan pun belum dirasakan oleh semua warga negara.
Secara etimologi, kata berkemajuan mengandung arti harapan, proses dan kesiapan. Maksudnya, bangsa Indonesia kedepan memiliki harapan besar untuk sampai ke puncak kemajuan, terlebih bila melihat sumber daya yang ada, baik jumlah penduduk maupun kekayaan alam, cukup memadai sebagai modal pembangunan. Selama ini proses menuju cita-cita maju tersebut sedang berlangsung, sebagiannya telah dicapai dan dijadikan pijakan untuk mencapai kemajuan yang lebih tinggi berikutnya. 
Ada dua misi pokok gerakan dakwah Muhammadiyah, pemurnian (purifikasi) dan pembaharuan (tajdid). Islam adalah agama berkemajuan karena Islam datang dengan misi pembebasan dan pembaharuan. Kalau masih terdapat komunitas muslim yang mengalami keterbelakangan, artinya ada sesuatu yang harus diperbaiki (some think wrong). Mungkin kesalahan itu terdapat pada tata pikir (maind set) tentang Islam yang sebenarnya, atau dapat pula disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan yang ada, dalam hal ini jumlah kemiskinan yang masih tinggi, angka kebodohan masih dominan dan keterbelakangan lainnya.
            Menguatkan “Trisula” Baru Gerakan
Mencermati permasalahan bangsa yang ada, kisarannya masih berkutat sekitar kemiskinan, konplik dan banyaknya bencana. Muhammadiyah mencoba untuk membangun pola gerakan baru yang dikenal dengan trisula baru gerakan.
Gagasan ini muncul pada saat diselenggrakan silaturahmi intelektual Muhammadiyah beberapa waktu yang lalu di Jakarta. DR. Hajriyanto Y Thohari, MA mantan ketua PP Pemuda Muhammadiyah menyampaikan ide mengenai pentingnya penguatan gerakan di 3 bidang pokok; MDCR (Muhammadiyah Disaster Management Center), MPM (Majelis Pemberdayaan Masyarakat) dan Lazismu (Lembaga zakat infaq dan shadaqah). Artinya Muhammadiyah sudah saatnya untuk memberikan perhatian khusus dalam penanggulangan bencana, pemberdayaan masyarakat dan mobilisasi dana umat.
Sebagai negara yang haterogen, potensi konflik di Indonesia sangat terbuka dengan berbagai macam latar belakang; politik, sosial, pertahanan keamanan, agama maupun ekonomi. Eksistensi Indonesia sebagai negara kesatuan yang berdaulat mendapat rongrongan baik dari dalam maupun luar yang bila dibiarkan tidak menutup kemungkinan akan mengubah dasar-dasar pembangunan yang sudah diletakkan oleh para pendiri negeri (pounding fathers).
Sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia, dengan jumlah anggota yang sudah merata di semua provinsi serta sistem managemen organisasi yang lebih rapi, Muhammadiyah diharapkan mampu tampil sebagai perekat bangsa untuk mempertahankan NKRI dari bebagai ancaman disintegrasi yang bersumber dari konflik. Ikatan kebersamaan yang dibangun di atas pondasi gerakan dakwah amar makruf nahyi munkar, Muhammadiyah diyakini dapat menumbuhkan tanggung jawab dari segenap elemen bangsa untuk lebih mengutamakan kepentingan bersama yang lebih besar daripada kelompok atau golongan.
 Tidak kalah pentingnya, persoalan bangsa yang berikutnya berkaitan dengan bencana. Posisi Indonesia secara geograpis yang berada di antara dua pertemuan lempengan bumi dengan tingkat eksploitasi sumber daya alam yang sudah memperihatinkan, memungkinkan untuk terjadi banyak bencana alam dengan korban materi dan jiwa yang tidak sedikit. Dampak dari bencana ini tentunya akan sangat berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat karena banyak lahan-lahan produktif yang puso atau pemukiman yang hancur.
Muhammadiyah diharapkan mampu memberi solusi baik berupa konsep yang aplikatif bagi pemerintah, maupun karya nyata yang langsung menyentuh korban. Dengan kekuatan amal usaha yang bergerak di bidang pendidikan, sosial dan kesehatan, Muhammadiyah memiliki cukup potensi untuk meringankan dan menuntaskan persoalan bencana yang kerap terjadi di tanah air. Dengan melakukan edukasi dan pemberdayaan kepada masyarakat diharapkan pengetahuan dan produktifitas bangsa terus meningkat dan memiliki daya tahan terhadap berbagai bencana.
Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makasar merupakan momentum penting bagi keluarga besar Muhammadiyah untuk kembali membangun sinergitas internal persyarikatan dan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan masukan berupa rumusan pemikiran sebagai solusi bagi berbagai persoalan. Selamat bermuktamar ke-47, semoga Allah senantiasa meridai langkah dan aktivitas kita semua. Wallahu ‘alam...
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar